5 Kesalahan Saat Mengukus Sayur yang Harus Dihindari

5 Kesalahan Saat Mengukus Sayur yang Harus Dihindari

Mengukus adalah salah satu metode memasak paling sehat karena tidak membutuhkan minyak berlebih dan mampu menjaga nutrisi sayuran tetap utuh. Namun, masih banyak orang yang keliru saat mengukus sehingga hasilnya tidak maksimal, bahkan kandungan gizinya berkurang.

Agar masakan kukus lebih sehat dan lezat, mari kita bahas 5 kesalahan umum saat mengukus sayur yang harus dihindari.

1. Mengukus Terlalu Lama

Banyak orang berpikir semakin lama sayur dikukus, maka semakin matang dan empuk. Faktanya, mengukus terlalu lama justru membuat sayuran kehilangan vitamin dan mineral penting.

  • Contoh: Brokoli yang dikukus lebih dari 7 menit bisa kehilangan hingga 40% vitamin C.

  • Solusi: Gunakan timer dan sesuaikan waktu dengan jenis sayuran. Misalnya:

    • Brokoli & kembang kol: 5–7 menit

    • Wortel: 8–10 menit

    • Bayam & sawi: 3–4 menit

2. Meletakkan Sayuran Langsung di Air

Kesalahan klasik adalah menaruh sayuran langsung menyentuh air di dasar panci. Akibatnya, sayur menjadi setengah direbus, bukan dikukus, dan nutrisi larut ke air.

  • Solusi: Pastikan sayuran ditempatkan di keranjang kukusan/steamer yang berlubang, sehingga hanya terkena uap panas, bukan air mendidih.

3. Memasukkan Semua Jenis Sayuran Bersamaan

Setiap jenis sayuran memiliki waktu masak berbeda. Kalau semuanya dimasukkan sekaligus, hasilnya tidak merata: ada yang terlalu lembek, ada yang masih keras.

  • Solusi: Kelompokkan sayuran berdasarkan waktu masak:

    • Cepat matang: bayam, kangkung, sawi (3–4 menit)

    • Sedang: brokoli, buncis, kembang kol (5–7 menit)

    • Lama: wortel, kentang, jagung (8–12 menit)

Mulailah dengan sayur yang lama matang, lalu tambahkan yang cepat matang di akhir.

4. Tidak Menutup Steamer dengan Rapat

Jika tutup tidak rapat, uap akan keluar sehingga suhu di dalam steamer tidak stabil. Hasilnya, sayur jadi tidak matang merata dan butuh waktu lebih lama.

  • Solusi: Gunakan steamer dengan penutup rapat, sebaiknya berbahan stainless steel yang tahan panas dan menjaga uap tetap stabil. Selain lebih higienis, steamer stainless juga lebih awet dibanding aluminium.

5. Tidak Langsung Mengonsumsi atau Menyimpan dengan Benar

Sayuran yang sudah dikukus sebaiknya segera dikonsumsi. Jika dibiarkan terlalu lama, tekstur akan berubah lembek dan kandungan gizinya terus berkurang.

  • Solusi:

    • Sajikan segera setelah matang.

    • Jika ingin meal prep, simpan dalam wadah kedap udara dan masukkan ke kulkas maksimal 2 jam setelah dimasak.


Kesimpulan

Mengukus sayuran memang cara memasak yang sehat, tetapi tetap ada teknik yang harus diperhatikan agar manfaat nutrisinya tidak hilang. Hindari 5 kesalahan umum ini: terlalu lama mengukus, meletakkan sayur langsung di air, mencampur semua jenis sayur sekaligus, menutup steamer tidak rapat, serta menunda konsumsi setelah dimasak.

Dengan teknik mengukus yang benar, Anda bisa mendapatkan sayuran yang lebih segar, bergizi, dan lezat setiap hari.


FAQ

1. Apakah mengukus sayuran selalu lebih sehat dibanding merebus?
Ya, karena mengukus menjaga vitamin dan mineral tetap berada di dalam sayur. Berbeda dengan merebus, sebagian nutrisi bisa larut ke air.

2. Berapa lama waktu ideal untuk mengukus sayuran?
Tergantung jenis sayuran. Sayur daun seperti bayam cukup 3–4 menit, brokoli 5–7 menit, sementara wortel atau kentang bisa 8–12 menit.

3. Apakah boleh mencampur semua jenis sayuran dalam satu steamer?
Sebaiknya tidak, karena setiap sayur punya waktu masak berbeda. Mulailah dengan sayuran yang lama matang, lalu tambahkan yang cepat matang di akhir.

4. Apa steamer terbaik untuk mengukus sayuran?
Steamer stainless steel lebih direkomendasikan karena tidak bereaksi dengan makanan, lebih higienis, dan tahan lama.

5. Bagaimana cara menyimpan sayuran kukus agar tetap segar?
Simpan dalam wadah kedap udara, masukkan ke kulkas maksimal 2 jam setelah dimasak, dan habiskan dalam 1–2 hari untuk menjaga kesegaran.

Back to blog