Julie Sutarjana, Ibu Buku Resep di Indonesia

Debelliners, kamu termasuk orang yang suka baca buku resep saat masak? Kamu harus berterima kasih dengan Ibu Julie Sutarjana sang pelopor buku resep di Indonesia.
Buku resep masak biasanya memang digunakan untuk kamu yang baru belajar memasak atau kamu yang penasaran dengan menu-menu baru. Baik itu berupa buku atau searching di internet.
Meskipun kini tidak hanya berupa buku yang harus kita beli di toko, atau sebuah gift dari tabloid bulanan. Namun resep memang menajadi andalan buat kamu yang ingin mendapatkan rasa pasti dari sebuah masakan.
Mungkin Debelliners salah satu yang diwarisi buku “Pandai Memasak” dari orangtuanya? Yup! Ibu Julie Sutarjana adalah pembuat buku resep tertua di Indonesia.
Perempuan kelahiran Lasem, 25 Mei 1922 telah membuat buku resep sejak tahun 1950-an dan menjadi pelopor penulisan buku resep di Indonesia.
Resep-resep yang ia tulis bukan sekedar coretan-coretan pena lho. Ia tetap mencoba menu tersebut hingga rasanya memuaskan sebelum akhirnya disebarluaskan.
Berawal dari tantangan sang suami untuk mengembangkan sebuah resep dari majalah mingguan di Indonesia. Sejak saat itu, ia menulis resep seminggu sekali untuk memenuhi rubik di salah satu majalah.
Hingga kini, Julie Sutarjana sudah menerbitkan 50 judul buku. Terakhir, ia meluncurkan sebuah buku bertepatan pada perayaan ulang tahunnya ke-90 tahun. Selain peluncuran buku, ia juga mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai penulis dan pencipta resep masakan dan kue tertua di Indonesia.
Empat buah buku Pandai Memasak menjadi acuan hampir semua ibu rumah tangga di Indonesia. Ukuran bukunya tidak terlalu besar, sampulnya bergambar seorang perempuan yang sedang memasak namun buku pertamanya telah dicetak ulang sebanyak 25 kali.
[caption id="attachment_14719" align="aligncenter" width="1024"] sumber: Istimewa[/caption]Baginya, menulis resep memasak itu seperti melepaskan kesengsaraan. Kecintaannya pada kuliner benar-benar digelutinya hingga sekarang. Ia bahkan membuat sebuah restoran dari nama samarannya yakni “Kedai Nyonya Rumah”.
Restoran berkonsep rumah khas Indonesia dengan mempertahankan gaya 90-an membuat pengunjung dapat menikmati suasana feels like home dan mengajak pengunjung bernostalgia. Beberapa menu masakan di restorannya ditulis dalam buku resepnya bahkan Julie Sutarjana turut mengontrol masakan yang akan disajikan.
Julie Sutarjana, Ibu Buku Resep di Indonesia
Debelliners, kamu termasuk orang yang suka baca buku resep saat masak? Kamu harus berterima kasih dengan Ibu Julie Sutarjana sang pelopor buku resep di Indonesia.
Buku resep masak biasanya memang digunakan untuk kamu yang baru belajar memasak atau kamu yang penasaran dengan menu-menu baru. Baik itu berupa buku atau searching di internet.
Meskipun kini tidak hanya berupa buku yang harus kita beli di toko, atau sebuah gift dari tabloid bulanan. Namun resep memang menajadi andalan buat kamu yang ingin mendapatkan rasa pasti dari sebuah masakan.
Mungkin Debelliners salah satu yang diwarisi buku “Pandai Memasak” dari orangtuanya? Yup! Ibu Julie Sutarjana adalah pembuat buku resep tertua di Indonesia.
Perempuan kelahiran Lasem, 25 Mei 1922 telah membuat buku resep sejak tahun 1950-an dan menjadi pelopor penulisan buku resep di Indonesia.
Resep-resep yang ia tulis bukan sekedar coretan-coretan pena lho. Ia tetap mencoba menu tersebut hingga rasanya memuaskan sebelum akhirnya disebarluaskan.
Berawal dari tantangan sang suami untuk mengembangkan sebuah resep dari majalah mingguan di Indonesia. Sejak saat itu, ia menulis resep seminggu sekali untuk memenuhi rubik di salah satu majalah.
Hingga kini, Julie Sutarjana sudah menerbitkan 50 judul buku. Terakhir, ia meluncurkan sebuah buku bertepatan pada perayaan ulang tahunnya ke-90 tahun. Selain peluncuran buku, ia juga mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai penulis dan pencipta resep masakan dan kue tertua di Indonesia.
Empat buah buku Pandai Memasak menjadi acuan hampir semua ibu rumah tangga di Indonesia. Ukuran bukunya tidak terlalu besar, sampulnya bergambar seorang perempuan yang sedang memasak namun buku pertamanya telah dicetak ulang sebanyak 25 kali.
[caption id="attachment_14719" align="aligncenter" width="1024"] sumber: Istimewa[/caption]Baginya, menulis resep memasak itu seperti melepaskan kesengsaraan. Kecintaannya pada kuliner benar-benar digelutinya hingga sekarang. Ia bahkan membuat sebuah restoran dari nama samarannya yakni “Kedai Nyonya Rumah”.
Restoran berkonsep rumah khas Indonesia dengan mempertahankan gaya 90-an membuat pengunjung dapat menikmati suasana feels like home dan mengajak pengunjung bernostalgia. Beberapa menu masakan di restorannya ditulis dalam buku resepnya bahkan Julie Sutarjana turut mengontrol masakan yang akan disajikan.