5 Fakta Unik Talas, Dari Pengganti Nasi Hingga Memiliki Banyak Nama

Debelliners, bagi yang sering ke Bogor, pasti nggak asing dengan makanan sejenis umbi yang merupakan oleh-oleh khas kota Hujan tersebut? Yup, talas!.
Talas yang bernama latin Colocasia esculenta L merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah. Makanan ini diperkirakan sudah dibudidayakan oleh manusia sejak zaman purba, bahkan sebelum manusia mengenal menanam padi.
Meskipun cukup populer di Bogor, namun nyatanya tanaman ini ditanam di hampir semua daerah di Indonesia.
Makanan yang biasanya diolah menjadi kue hingga keripik ini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Manfaatnya antara lain, meningkatkan kesehatan jantung, mengendalikan tekanan darah, hingga dapat menurunkan berat badan.
Selain memiliki banyak manfaat, berikut 5 fakta tentang talas yang harus kamu tahu.
Dapat menjadi pengganti nasi
Meskipun namanya nggak sepopuler umbi-umbi lainnya, tapi talas bisa menjadi sumber karbohidrat lainnya yang dapat dikonsumsi saat kamu diet. Selain karbohidrat, talas juga mengandung protein dan serat yang bagus untuk pencernaan.
Dapat memicu rasa gatal
Menurut St. Louis Public Library talas mengandung kalsium oksalat yang memiliki jarum halus bernama raphides yang dapat menyebabkan rasa gatal di mulut. Jika kamu sudah merasakan gatal akibat talas, kamu dapat melakukan beberapa tips yang MinDee rangkum dari Alodokter:
- Minum air putih hangat yang banyak, bisa ditambahkan jahe atau madu
- Jangan banyak berbicara
- Hindari kontak dengan AC dan kipas secara berlebihan
- Hindari sementara makanan yang terlalu pedas, berminyak, dan pemanis buatan
- Jangan merokok dan mengonsumsi obat sembarangan
- Perbanyak istirahat
Cara mengolahnya agar tidak gatal
- Jemur talas sebelum diolah
- Cuci talas dengan air yang mengalir
- Cuci dan gosok perlahan hingga getahnya hilang
- Rendam dengan air garam
- Masak hingga matang sempurna
Memiliki banyak nama
Karena merupakan tanaman yang tumbuh hampir di semua wilayah di Indonesia, talas memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misalnya saja taleus (Sunda), tales (Jawa), candung (Bali), dan uju bima (Flores).
Selain itu, ada dua jenis talas yang biasa dikonsumsi, yaitu talas ungu dan putih. Talas ungu terdapat di Pontianak, sedangkan putih berasal dari Bogor.
Dapat menjaga kesehatan pencernaan
Memiliki kandungan serat yang tinggi menjadikan makanan ini dapat mencegah sembelit dan memperlancar buang air besar. Serat juga dapat membuat kotoran tidak keras sehingga mencegah terjadinya konstipasi.
Baik untuk jantung
Sebagai informasi, jika kamu rajin mengonsumsi serat akan berdampak baik pada kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian, orang yang rutin mengonsumsi serat memiliki risiko penyakit jantung yang rendah.
5 Fakta Unik Talas, Dari Pengganti Nasi Hingga Memiliki Banyak Nama
Debelliners, bagi yang sering ke Bogor, pasti nggak asing dengan makanan sejenis umbi yang merupakan oleh-oleh khas kota Hujan tersebut? Yup, talas!.
Talas yang bernama latin Colocasia esculenta L merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah. Makanan ini diperkirakan sudah dibudidayakan oleh manusia sejak zaman purba, bahkan sebelum manusia mengenal menanam padi.
Meskipun cukup populer di Bogor, namun nyatanya tanaman ini ditanam di hampir semua daerah di Indonesia.
Makanan yang biasanya diolah menjadi kue hingga keripik ini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Manfaatnya antara lain, meningkatkan kesehatan jantung, mengendalikan tekanan darah, hingga dapat menurunkan berat badan.
Selain memiliki banyak manfaat, berikut 5 fakta tentang talas yang harus kamu tahu.
Dapat menjadi pengganti nasi
Meskipun namanya nggak sepopuler umbi-umbi lainnya, tapi talas bisa menjadi sumber karbohidrat lainnya yang dapat dikonsumsi saat kamu diet. Selain karbohidrat, talas juga mengandung protein dan serat yang bagus untuk pencernaan.
Dapat memicu rasa gatal
Menurut St. Louis Public Library talas mengandung kalsium oksalat yang memiliki jarum halus bernama raphides yang dapat menyebabkan rasa gatal di mulut. Jika kamu sudah merasakan gatal akibat talas, kamu dapat melakukan beberapa tips yang MinDee rangkum dari Alodokter:
- Minum air putih hangat yang banyak, bisa ditambahkan jahe atau madu
- Jangan banyak berbicara
- Hindari kontak dengan AC dan kipas secara berlebihan
- Hindari sementara makanan yang terlalu pedas, berminyak, dan pemanis buatan
- Jangan merokok dan mengonsumsi obat sembarangan
- Perbanyak istirahat
Cara mengolahnya agar tidak gatal
- Jemur talas sebelum diolah
- Cuci talas dengan air yang mengalir
- Cuci dan gosok perlahan hingga getahnya hilang
- Rendam dengan air garam
- Masak hingga matang sempurna
Memiliki banyak nama
Karena merupakan tanaman yang tumbuh hampir di semua wilayah di Indonesia, talas memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misalnya saja taleus (Sunda), tales (Jawa), candung (Bali), dan uju bima (Flores).
Selain itu, ada dua jenis talas yang biasa dikonsumsi, yaitu talas ungu dan putih. Talas ungu terdapat di Pontianak, sedangkan putih berasal dari Bogor.
Dapat menjaga kesehatan pencernaan
Memiliki kandungan serat yang tinggi menjadikan makanan ini dapat mencegah sembelit dan memperlancar buang air besar. Serat juga dapat membuat kotoran tidak keras sehingga mencegah terjadinya konstipasi.
Baik untuk jantung
Sebagai informasi, jika kamu rajin mengonsumsi serat akan berdampak baik pada kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian, orang yang rutin mengonsumsi serat memiliki risiko penyakit jantung yang rendah.