Berisiko! Berikut Dampak Diet Ketat untuk Tubuh

Debelliners, celana MinDee kok makin sempit, terus pipi MinDee juga lebih tembem. Pas cek berat badan, eh naik 2 kilogram! Selama isolasi di rumah memang makannya nggak ke kontrol sih. Berat badan kamu naik berapa kilogram?
Selama dirumah aja di masa pandemi ini membuat sebagian dari kamu mengalami kenaikan berat badan. Makan nggak ke kontrol, olahraga tidak teratur membuat lemak semakin menumpuk. Salah satu cara menurunkannya adalah dengan diet.
Tapi, nggak banyak dari kamu yang bisa sabar menjalani proses diet yang nggak sebentar. Beberapa orang terkadang ingin menurunkan berat badan secara instan dengan melakukan diet ketat.
Diet ketat memang bisa membantu kamu mendapatkan berat badan sesuai keinginan kamu dengan cepat. Tapi, diet dengan cara ini sangat tidak disarankan ya, karena akan berdampak buruk untuk kesehatan.
Risiko lain yang dihadapi dari diet ketat adalah seseorang akan merasa lemas, suasana hati cepat berubah-ubah dan jatuh sakit. Diet ketat juga dapat membuat berat badan kamu kembali ke semula. Sayang kan sudah diet hingga sakit tapi timbangan kembali ke awal.
Diet yang baik dapat dilakukan dengan makan makanan yang bergizi dan rutin berolahraga. Selain itu, rutinitas dan berpikir positif ternyata sangat mempengaruhi diet kamu, lho.
Berikut dampak diet ketat untuk tubuh yang dilansir dari US News and World Record:
Dehidrasi
Dr Louis J Aronne yang juga spesialis penyakit dalam dan obesitas dari Comprehensive Weight Control Center, Weill Cornell Medicine di New York City mengatakan, berat badan yang hilang saat melakukan diet ketat bukan berasal dari lemak, namun berat air.
Kenapa? Hal ini terjadi karena saat kamu membatasi asupan kalori dan karbohidrat, sumber energi utama yang dibakar tubuh adalah glikogen. Jadi, saat glikogen terbakar, air akan ikut keluar dari tubuh.
Glikogen merupakan bentuk karbohidrat yang disimpan di hati dan otot. Sebanyak 3 gram air melekat pada setiap gram karbohidrat. Jadi ini yang banyak menyebabkan orang saat melakukan diet ketat malah menjadi lemas.
Hilangnya otot
Diet yang ketat akan memangkas kalori hingga 1000 – 2000 kalori per harinya. Ini akan membuat tubuh memecah protein otot untuk energi. Sedangkan diet yang sehat dan stabil hanya akan membuat kamu kehilangan otot sebesar 1 persen dari berat badan per minggunya.
Dalam sebuah penelitian menunjukan, seseorang yang melakukan diet secara ketat akan kehilangan otot tiga kali lebih besar dibandingkan dengan diet sehat dan cenderung lama.
Metabolisme melambat
Dengan hilangnya banyak otot membuat metabolisme tubuh secara otomatis menurun. Selain metabolisme, jumlah kalori yang dibakar saat istirahat juga menurun.
Itu artinya, tubuh kita akan membakar lebih sedikit kalori ketika berjalan, berolahraga dan berbicara. Metabolisme yang semakin menurun akan membuatnya tubuh berhenti menurunkan berat badan. Ketika kamu berhenti diet, metabolisme akan selalu lebih lambat dari pada sebelum melakukan diet ketat.
Itu tadi dampak diet ketat yang terjadi pada tubuh. Pada akhirnya, kamu tetap harus sabar jika ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tetap konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga berat badan ideal ya Debelliners.
sumber:
US News and World Record, Kompas
Berisiko! Berikut Dampak Diet Ketat untuk Tubuh
Debelliners, celana MinDee kok makin sempit, terus pipi MinDee juga lebih tembem. Pas cek berat badan, eh naik 2 kilogram! Selama isolasi di rumah memang makannya nggak ke kontrol sih. Berat badan kamu naik berapa kilogram?
Selama dirumah aja di masa pandemi ini membuat sebagian dari kamu mengalami kenaikan berat badan. Makan nggak ke kontrol, olahraga tidak teratur membuat lemak semakin menumpuk. Salah satu cara menurunkannya adalah dengan diet.
Tapi, nggak banyak dari kamu yang bisa sabar menjalani proses diet yang nggak sebentar. Beberapa orang terkadang ingin menurunkan berat badan secara instan dengan melakukan diet ketat.
Diet ketat memang bisa membantu kamu mendapatkan berat badan sesuai keinginan kamu dengan cepat. Tapi, diet dengan cara ini sangat tidak disarankan ya, karena akan berdampak buruk untuk kesehatan.
Risiko lain yang dihadapi dari diet ketat adalah seseorang akan merasa lemas, suasana hati cepat berubah-ubah dan jatuh sakit. Diet ketat juga dapat membuat berat badan kamu kembali ke semula. Sayang kan sudah diet hingga sakit tapi timbangan kembali ke awal.
Diet yang baik dapat dilakukan dengan makan makanan yang bergizi dan rutin berolahraga. Selain itu, rutinitas dan berpikir positif ternyata sangat mempengaruhi diet kamu, lho.
Berikut dampak diet ketat untuk tubuh yang dilansir dari US News and World Record:
Dehidrasi
Dr Louis J Aronne yang juga spesialis penyakit dalam dan obesitas dari Comprehensive Weight Control Center, Weill Cornell Medicine di New York City mengatakan, berat badan yang hilang saat melakukan diet ketat bukan berasal dari lemak, namun berat air.
Kenapa? Hal ini terjadi karena saat kamu membatasi asupan kalori dan karbohidrat, sumber energi utama yang dibakar tubuh adalah glikogen. Jadi, saat glikogen terbakar, air akan ikut keluar dari tubuh.
Glikogen merupakan bentuk karbohidrat yang disimpan di hati dan otot. Sebanyak 3 gram air melekat pada setiap gram karbohidrat. Jadi ini yang banyak menyebabkan orang saat melakukan diet ketat malah menjadi lemas.
Hilangnya otot
Diet yang ketat akan memangkas kalori hingga 1000 – 2000 kalori per harinya. Ini akan membuat tubuh memecah protein otot untuk energi. Sedangkan diet yang sehat dan stabil hanya akan membuat kamu kehilangan otot sebesar 1 persen dari berat badan per minggunya.
Dalam sebuah penelitian menunjukan, seseorang yang melakukan diet secara ketat akan kehilangan otot tiga kali lebih besar dibandingkan dengan diet sehat dan cenderung lama.
Metabolisme melambat
Dengan hilangnya banyak otot membuat metabolisme tubuh secara otomatis menurun. Selain metabolisme, jumlah kalori yang dibakar saat istirahat juga menurun.
Itu artinya, tubuh kita akan membakar lebih sedikit kalori ketika berjalan, berolahraga dan berbicara. Metabolisme yang semakin menurun akan membuatnya tubuh berhenti menurunkan berat badan. Ketika kamu berhenti diet, metabolisme akan selalu lebih lambat dari pada sebelum melakukan diet ketat.
Itu tadi dampak diet ketat yang terjadi pada tubuh. Pada akhirnya, kamu tetap harus sabar jika ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tetap konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga berat badan ideal ya Debelliners.
sumber:
US News and World Record, Kompas