Jangan Sering Digunakan, Ini Batas Penggunaan Minyak Bekas untuk Memasak

Debelliners, pasti kamu pernah menggunakan minyak untuk beberapa kali masak kan? Atau biasa disebut dengan minyak jelantah. Kamu tahu nggak berapa kali maksimal penggunaan minyak jelantah untuk masakan?
Menggunakan minyak berulang kali dapat membentuk Total Polar Compound (TPC) yang membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi manusia.
Karena pemanasannya yang berulang membuat sifat nutrisi dan fisikokimia minyak goreng menurun drastis. Hal itu dapat membahayakan kesehatan orang yang mengonsumsinya.
Apa yang akan terjadi jika dipanaskan dan digunakan berulang?
Minyak merupakan bahan pokok yang digunakan untuk memasak. Menurut sejumlah penelitian, memanaskan kembali minyak goreng dapat melepaskan racun berbahaya.
Selain itu, minyak jelantah dapat meningkatkan lemak trans di dalamnya, menimbulkan radikal bebas, dan menimbulkan reaksi berbahaya.
Dilansir dari Hallo Sehat, berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan dari penggunaan minyak jelantah:
- Infeksi bakteri
- Meningkatkan risiko kanker
- Meningkatkan penyakit jantung
- Kelebihan berat badan atau obesitas
Namun, terkadang keadaan memaksa kamu menggunakan minyak jelantah, misalnya saat harga minyak yang melonjak.
Memang harus diusahakan selalu menggunakan minyak baru. Tapi, jika sangat terpaksa kamu bisa menggoreng sekali lagi dengan minyak yang sudah terpakai.
Sebagai informasi, berikut ciri-ciri minyak yang sudah bisa digunakan memasak lagi.
Beraroma tidak sedap
Minyak yang sudah sering digunakan biasanya memiliki aroma yang sudah tercampur dengan bahan makanan lain. Hal ini menjadikan minyak jelantah yang tidak layak digunakan berbau tengik. Segera ganti!
Berubah warna
Minyak yang sudah tidak layak digunakan biasanya berwarna hitam karena telah rusak akibat proses oksidasi. Selain sangat berbahaya, minyak ini akan membuat makanan berubah warna menjadi kehitaman.
Berbuih
Busa pada minyak yang digunakan saat menggoreng menjadi tanda kalau minyak tersebut sudah tidak layak untuk digunakan. Meskipun baru digunakan satu kali namun sudah berbuih, sebaiknya kamu menggantinya dengan yang baru.
Mudah berasap
Kamu bisa melihat perbedaan minyak yang baru dan bekas saat dipanaskan. Minyak jelantah akan lebih cepat berasap saat dipanaskan. Hal ini dikarenakan minyak bekas akan secara otomatis menurunkan titik didih dan membuatnya mudah panas dan berasap.
Jangan Sering Digunakan, Ini Batas Penggunaan Minyak Bekas untuk Memasak
Debelliners, pasti kamu pernah menggunakan minyak untuk beberapa kali masak kan? Atau biasa disebut dengan minyak jelantah. Kamu tahu nggak berapa kali maksimal penggunaan minyak jelantah untuk masakan?
Menggunakan minyak berulang kali dapat membentuk Total Polar Compound (TPC) yang membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi manusia.
Karena pemanasannya yang berulang membuat sifat nutrisi dan fisikokimia minyak goreng menurun drastis. Hal itu dapat membahayakan kesehatan orang yang mengonsumsinya.
Apa yang akan terjadi jika dipanaskan dan digunakan berulang?
Minyak merupakan bahan pokok yang digunakan untuk memasak. Menurut sejumlah penelitian, memanaskan kembali minyak goreng dapat melepaskan racun berbahaya.
Selain itu, minyak jelantah dapat meningkatkan lemak trans di dalamnya, menimbulkan radikal bebas, dan menimbulkan reaksi berbahaya.
Dilansir dari Hallo Sehat, berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan dari penggunaan minyak jelantah:
- Infeksi bakteri
- Meningkatkan risiko kanker
- Meningkatkan penyakit jantung
- Kelebihan berat badan atau obesitas
Namun, terkadang keadaan memaksa kamu menggunakan minyak jelantah, misalnya saat harga minyak yang melonjak.
Memang harus diusahakan selalu menggunakan minyak baru. Tapi, jika sangat terpaksa kamu bisa menggoreng sekali lagi dengan minyak yang sudah terpakai.
Sebagai informasi, berikut ciri-ciri minyak yang sudah bisa digunakan memasak lagi.
Beraroma tidak sedap
Minyak yang sudah sering digunakan biasanya memiliki aroma yang sudah tercampur dengan bahan makanan lain. Hal ini menjadikan minyak jelantah yang tidak layak digunakan berbau tengik. Segera ganti!
Berubah warna
Minyak yang sudah tidak layak digunakan biasanya berwarna hitam karena telah rusak akibat proses oksidasi. Selain sangat berbahaya, minyak ini akan membuat makanan berubah warna menjadi kehitaman.
Berbuih
Busa pada minyak yang digunakan saat menggoreng menjadi tanda kalau minyak tersebut sudah tidak layak untuk digunakan. Meskipun baru digunakan satu kali namun sudah berbuih, sebaiknya kamu menggantinya dengan yang baru.
Mudah berasap
Kamu bisa melihat perbedaan minyak yang baru dan bekas saat dipanaskan. Minyak jelantah akan lebih cepat berasap saat dipanaskan. Hal ini dikarenakan minyak bekas akan secara otomatis menurunkan titik didih dan membuatnya mudah panas dan berasap.