Efek Negatif Makan Berlebihan untuk Kesehatan

Debelliners, memakan makanan dengan porsi banyak atau biasa disebut dengan mukbang memang jadi tren belakangan ini. Tapi hati-hati ya, makan berlebih itu dapat memicu sejumlah masalah kesehatan.
Bagi sebagian orang, makanan jadi salah satu godaan yang sulit untuk ditahan. Apalagi makanan yang renyah dengan aroma menggiurkan. Rasanya gak pengen ada istilah kenyang. Mukbang sendiri berasal dari bahasa Korea Selatan yang artinya sebuah siaran visual dimana seseorang memakan sejumlah makanan dengan porsi yang besar.
Makan sebenarnya sah-sah saja dan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Tapi makan yang berlebihan bukan hanya mempengaruhi penampilan, tapi juga dapat memberikan efek yang buruk bagi tubuh. Berikut efek negatif makan berlebihan untuk tubuh.
Meningkatnya berat badan dan lemak
[caption id="attachment_16648" align="aligncenter" width="640"]
Debelliners pasti sudah tahu kalau akibat dari makan yang berlebihan membuat berat badan bertambah. Selain naiknya berat badan, lemak dalam tubuh juga bisa menumpuk dan dapat menyebabkan berbagai masalah bagi tubuh.
Penumpukan lemak di organ hati akan menyebabkan gagal hati. Sedangkan penumpukan terjadi di pembuluh darah akan menyebabkan serangan jantung.
Berisiko terserang berbagai penyakit
Saat berat badan bertambah akan berpotensi menimbulkan obesitas dan berisiko terkena kanker. Meskipun belum ada data pasti mengenai hal tersebut, namun makan berlebih dapat memancing produksi estrogen insulin atau asam lambung yang berlebih.
Selain berpotensi terkena kanker, makan berlebihan akan membuat gula darah meningkat. Tingginya gula darah akan berpotensi menimbulkan resistensi insulin yang dapat memicu penyakit diabetes.
Mengganggu fungsi otak dan ginjal
[caption id="attachment_16649" align="aligncenter" width="640"]
Dilansir dari Kompas.com, menurut satu penelitian pada orang dewasa yang lebih tua menemukan, obesitas dapat berdampak negatif pada memori dibandingkan seseorang dengan berat yang normal.
Meskipun gitu, otak tetap membutuhkan lemak sehat seperti yang terdapat dalam ikan berminyak, dan minyak zaitun agar mencegah penurunan mental.
Ketika makan berlebihan, ginjal akan bekerja lebih keras untuk dapat menyaring dan mengeluarkan protein atau racun dari makanan yang dikonsumsi.
Saat ginjal tidak mampu mengolahnya, maka protein akan mengendap dan menimbulkan masalah seperti batu ginjal dan sebagainya.
Menganggu regulasi rasa lapar
Sebagai informasi, ada dua hormon yang memepengaruhi pengaturan rasa lapar, yaitu ghrelin yang merangsang nafsu makan dan leptin untuk menekan nafsu makan.
Hormon ghrelin akan meningkat ketika kamu belum makan. Kemudian saat makan, hormon leptin akan memberi tahu tubuh kalau perut sudah penuh. Nah, makan berlebih akan mengganggu keseimbangan ini.
Sumber: Kompas.com
Efek Negatif Makan Berlebihan untuk Kesehatan
Debelliners, memakan makanan dengan porsi banyak atau biasa disebut dengan mukbang memang jadi tren belakangan ini. Tapi hati-hati ya, makan berlebih itu dapat memicu sejumlah masalah kesehatan.
Bagi sebagian orang, makanan jadi salah satu godaan yang sulit untuk ditahan. Apalagi makanan yang renyah dengan aroma menggiurkan. Rasanya gak pengen ada istilah kenyang. Mukbang sendiri berasal dari bahasa Korea Selatan yang artinya sebuah siaran visual dimana seseorang memakan sejumlah makanan dengan porsi yang besar.
Makan sebenarnya sah-sah saja dan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Tapi makan yang berlebihan bukan hanya mempengaruhi penampilan, tapi juga dapat memberikan efek yang buruk bagi tubuh. Berikut efek negatif makan berlebihan untuk tubuh.
Meningkatnya berat badan dan lemak
[caption id="attachment_16648" align="aligncenter" width="640"]
Debelliners pasti sudah tahu kalau akibat dari makan yang berlebihan membuat berat badan bertambah. Selain naiknya berat badan, lemak dalam tubuh juga bisa menumpuk dan dapat menyebabkan berbagai masalah bagi tubuh.
Penumpukan lemak di organ hati akan menyebabkan gagal hati. Sedangkan penumpukan terjadi di pembuluh darah akan menyebabkan serangan jantung.
Berisiko terserang berbagai penyakit
Saat berat badan bertambah akan berpotensi menimbulkan obesitas dan berisiko terkena kanker. Meskipun belum ada data pasti mengenai hal tersebut, namun makan berlebih dapat memancing produksi estrogen insulin atau asam lambung yang berlebih.
Selain berpotensi terkena kanker, makan berlebihan akan membuat gula darah meningkat. Tingginya gula darah akan berpotensi menimbulkan resistensi insulin yang dapat memicu penyakit diabetes.
Mengganggu fungsi otak dan ginjal
[caption id="attachment_16649" align="aligncenter" width="640"]
Dilansir dari Kompas.com, menurut satu penelitian pada orang dewasa yang lebih tua menemukan, obesitas dapat berdampak negatif pada memori dibandingkan seseorang dengan berat yang normal.
Meskipun gitu, otak tetap membutuhkan lemak sehat seperti yang terdapat dalam ikan berminyak, dan minyak zaitun agar mencegah penurunan mental.
Ketika makan berlebihan, ginjal akan bekerja lebih keras untuk dapat menyaring dan mengeluarkan protein atau racun dari makanan yang dikonsumsi.
Saat ginjal tidak mampu mengolahnya, maka protein akan mengendap dan menimbulkan masalah seperti batu ginjal dan sebagainya.
Menganggu regulasi rasa lapar
Sebagai informasi, ada dua hormon yang memepengaruhi pengaturan rasa lapar, yaitu ghrelin yang merangsang nafsu makan dan leptin untuk menekan nafsu makan.
Hormon ghrelin akan meningkat ketika kamu belum makan. Kemudian saat makan, hormon leptin akan memberi tahu tubuh kalau perut sudah penuh. Nah, makan berlebih akan mengganggu keseimbangan ini.
Sumber: Kompas.com