Demensia, Penurunan Daya Ingat yang Bisa Dicegah dengan Gaya Hidup Sehat

Debelliners, beberapa waktu lalu media sosial di ramaikan oleh video sebuah mobil mewah melawan arah di tol JORR hingga menabrak kendaraan lainnya. Usut punya usut, pengemudi diduga mengalami demensia.
Menurut keterangan pihak kepolisian, pengemudi yang sudah lanjut usia ini tidak mengetahui dan mengingat apa yang dilakukannya. Bahkan ia tidak mengingat sedang melintas di jalan tol ataupun tujuannya.
Apa itu demensia?
Demensia adalah istilah umum kehilangan fungsi mental dan bukan merupakan suatu penyakit, melainkan sekelompok gejala dengan berbagai penyebab.
Beberapa tanda awal dari demensia adalah
- Kelupaan
- Mengulangi hal-hal yang sama
- Salah menyimpan barang
- Kebingungan
- Kesulitan menemukan kata yang tepat
- Perubahan suasana hati atau perilaku
- Kecemasan, kesedihan, depresi
- Halusinasi
Apa bedanya demensia dengan amnesia?
Amnesia merupakan kondisi kehilangan ingatan akibat cedera kepala, pengalaman hidup traumatis, dan cacat fisik pada otak. Sedangkan demensia adalah gangguan pada semua fungsi kognitif yang umumnya karena penuaan.
Ada dua kategori utama demensia, Alzheimer dan non-Alzheimer. Penyakit Alzheimer biasanya hanya melibatkan kehilangan memori, ditambah gangguan fungsi otak lainnya seperti kesulitan berbicara.
Sementara non-Alzheimer berkaitan dengan lobus frontal dan temporal otak yang dapat menimbulkan gangguan pada perubahan perilaku, kepribadian, hingga kemampuan berbahasa.
Bisakah seseorang mencegah demensia?
Beberapa jenis demensia memang disebabkan oleh hal-hal yang diluar kendali kamu. Namun, beberapa hal ini bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena demensia.
Olahraga
Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mengurangi risiko demensia. Menurut sebuah penelitian orangtua yang aktif cenderung memiliki daya ingat yang baik dibandingkan orang yang kurang aktif.
Nggak hanya itu, olahraga teratur juga baik untuk kesehatan jantung, sirkulasi darah, menjaga berat badan yang dapat mempengaruhi demensia.
Kalau kamu sudah lama tidak olahraga, kamu bisa memulainya dengan sesuatu yang ringan seperti jalan cepat selama 15 menit sehari atau jogging.
Konsumsi makanan sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat sangat baik untuk jantung, otak, dan tubuh secara keseluruhan. Menurut WHO, makanan sehat terdiri dari:
- Buah dan sayur-sayuran
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian, umbi-umbian
- Telur, susu, ikan, daging tanpa lemak
- Makanan yang harus dihindari atau dijaga seminimal mungkin:
- Lemak jenuh
- Lemak hewani
- Gula
- Garam
Jangan merokok
Sebuah reset yang dilansir dari Healthline menunjukan, rokok dapat meningkatkan risiko demensia, terutama bagi kamu yang berusia 65 tahun atau lebih. Merokok dapat mempengaruhi sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk pembuluh darah di otak.
Jaga pikiran tetap aktif
Beberapa contoh yang bisa kamu lakukan agar pikiran tetap aktif, diantaranya:
- Mempelajari sesuatu yang baru, misalnya bahas baru
- Bermain game atau teka teki
- Membaca buku
- Memainkan alat musik
- Aktif bersosialisasi
Sumber:
Demensia, Penurunan Daya Ingat yang Bisa Dicegah dengan Gaya Hidup Sehat
Debelliners, beberapa waktu lalu media sosial di ramaikan oleh video sebuah mobil mewah melawan arah di tol JORR hingga menabrak kendaraan lainnya. Usut punya usut, pengemudi diduga mengalami demensia.
Menurut keterangan pihak kepolisian, pengemudi yang sudah lanjut usia ini tidak mengetahui dan mengingat apa yang dilakukannya. Bahkan ia tidak mengingat sedang melintas di jalan tol ataupun tujuannya.
Apa itu demensia?
Demensia adalah istilah umum kehilangan fungsi mental dan bukan merupakan suatu penyakit, melainkan sekelompok gejala dengan berbagai penyebab.
Beberapa tanda awal dari demensia adalah
- Kelupaan
- Mengulangi hal-hal yang sama
- Salah menyimpan barang
- Kebingungan
- Kesulitan menemukan kata yang tepat
- Perubahan suasana hati atau perilaku
- Kecemasan, kesedihan, depresi
- Halusinasi
Apa bedanya demensia dengan amnesia?
Amnesia merupakan kondisi kehilangan ingatan akibat cedera kepala, pengalaman hidup traumatis, dan cacat fisik pada otak. Sedangkan demensia adalah gangguan pada semua fungsi kognitif yang umumnya karena penuaan.
Ada dua kategori utama demensia, Alzheimer dan non-Alzheimer. Penyakit Alzheimer biasanya hanya melibatkan kehilangan memori, ditambah gangguan fungsi otak lainnya seperti kesulitan berbicara.
Sementara non-Alzheimer berkaitan dengan lobus frontal dan temporal otak yang dapat menimbulkan gangguan pada perubahan perilaku, kepribadian, hingga kemampuan berbahasa.
Bisakah seseorang mencegah demensia?
Beberapa jenis demensia memang disebabkan oleh hal-hal yang diluar kendali kamu. Namun, beberapa hal ini bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena demensia.
Olahraga
Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mengurangi risiko demensia. Menurut sebuah penelitian orangtua yang aktif cenderung memiliki daya ingat yang baik dibandingkan orang yang kurang aktif.
Nggak hanya itu, olahraga teratur juga baik untuk kesehatan jantung, sirkulasi darah, menjaga berat badan yang dapat mempengaruhi demensia.
Kalau kamu sudah lama tidak olahraga, kamu bisa memulainya dengan sesuatu yang ringan seperti jalan cepat selama 15 menit sehari atau jogging.
Konsumsi makanan sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat sangat baik untuk jantung, otak, dan tubuh secara keseluruhan. Menurut WHO, makanan sehat terdiri dari:
- Buah dan sayur-sayuran
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian, umbi-umbian
- Telur, susu, ikan, daging tanpa lemak
- Makanan yang harus dihindari atau dijaga seminimal mungkin:
- Lemak jenuh
- Lemak hewani
- Gula
- Garam
Jangan merokok
Sebuah reset yang dilansir dari Healthline menunjukan, rokok dapat meningkatkan risiko demensia, terutama bagi kamu yang berusia 65 tahun atau lebih. Merokok dapat mempengaruhi sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk pembuluh darah di otak.
Jaga pikiran tetap aktif
Beberapa contoh yang bisa kamu lakukan agar pikiran tetap aktif, diantaranya:
- Mempelajari sesuatu yang baru, misalnya bahas baru
- Bermain game atau teka teki
- Membaca buku
- Memainkan alat musik
- Aktif bersosialisasi
Sumber: