Beri Support Teman yang Isoman? Hindari Kirim Makanan Ini

Debelliners, beberapa dari kamu mungkin suka mengirimkan makanan untuk teman yang sedang isoman akibat terpapar Covid-19. Tapi mungkin beberapa dari kamu suka bingung akan mengirim makanan apa karena teman mungkin sedang tidak berselera makan karena gejala yang dialami.
Gejala Covid-19 seperti anosmia memang membuat selera makan berkurang. Hal ini terkadang menjadi dilema bagi penderita dan kamu yang ingin mengirimkan makanan. Khawatir makanan tidak termakan dan mubazir.
Anosmia merupakan gejala neurologis yang dapat membuat penderitanya mengalami kehilangan indra penciuman sementara. Selain tidak bisa mencium aroma, biasanya penderita Covid-19 dengan gejala ini juga mempengaruhi indra perasa.
WHO merekomendasikan beberapa makanan sehat untuk para pasien Covid-19 misalnya kacang-kacangan. Kamu bisa mengirimkan nasi kacang merah khas Manado, sayur kacang merah khas Sunda, atau Sup iga kacang merah.
Menurut Daisy Irawan seorang pakar teknologi pangan dari Chlorophyll Scientific Consulting yang dikutip dari Kompas.com mengingatkan 3 pantangan makanan untuk pasien Covid-19 kalau kamu ingin mengirimkan makanan untuk teman yang sedang isoman.
1. Gorengan
[caption id="attachment_16009" align="aligncenter" width="840"]
Tekstur memicu tenggorokan gatal, membuatnya jadi susah tertelan. Jadi hindari memberikan gorengan kepada pasien. Sebagai gantinya, coba kirimkan makanan lain yang cenderung segar dan mudah dikunyah seperti buah-buahan.
2. Kurangi garam
[caption id="attachment_16010" align="aligncenter" width="640"]
Anosmia membuat pasien Covid-19 merasa kebingungan dengan respon indera perasa. Lidah bak mengalami anomali. Sebagian mengaku semua makanan terasa hambar, ada pula yang mengaku makanan menjadi rasa pahit yang berlebihan.
Untuk mengatasi hal ini, disarankan agar mengurangi konsumsi garam. Kamu bisa mengirimkan makanan yang sedikit pedas yang bisa mempengaruhi seseorang makan dengan banyak. Makanan yang pedas dapar mempercepat aktivasi saraf untuk memproduksi air liur.
3. Makanan berbentuk kasar
Makan makanan pedas bisa membantu mengurangi penderitaan saat mengalami anosmia. Tapi bagi sebagian orang yang punya penyakit lain dan berkaitan pada pencernaan, itu justru membuat timbul penyakit lain seperti diare.
Saat diare, pasien sebaiknya harus memilih makanan yang mudah dicerna dan tidak mengiritasi usus.
Daisy menyarankan agar penderita bisa menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi rempah-rempah seperti minuman wedang jahe atau beras kencur. Kencur juga berfungsi sebagai anti bakteri. Tujuannya supaya tidak ada infeksi sekunder dari bakteri dan jamur.
Sumber: Kompas
Beri Support Teman yang Isoman? Hindari Kirim Makanan Ini
Debelliners, beberapa dari kamu mungkin suka mengirimkan makanan untuk teman yang sedang isoman akibat terpapar Covid-19. Tapi mungkin beberapa dari kamu suka bingung akan mengirim makanan apa karena teman mungkin sedang tidak berselera makan karena gejala yang dialami.
Gejala Covid-19 seperti anosmia memang membuat selera makan berkurang. Hal ini terkadang menjadi dilema bagi penderita dan kamu yang ingin mengirimkan makanan. Khawatir makanan tidak termakan dan mubazir.
Anosmia merupakan gejala neurologis yang dapat membuat penderitanya mengalami kehilangan indra penciuman sementara. Selain tidak bisa mencium aroma, biasanya penderita Covid-19 dengan gejala ini juga mempengaruhi indra perasa.
WHO merekomendasikan beberapa makanan sehat untuk para pasien Covid-19 misalnya kacang-kacangan. Kamu bisa mengirimkan nasi kacang merah khas Manado, sayur kacang merah khas Sunda, atau Sup iga kacang merah.
Menurut Daisy Irawan seorang pakar teknologi pangan dari Chlorophyll Scientific Consulting yang dikutip dari Kompas.com mengingatkan 3 pantangan makanan untuk pasien Covid-19 kalau kamu ingin mengirimkan makanan untuk teman yang sedang isoman.
1. Gorengan
[caption id="attachment_16009" align="aligncenter" width="840"]
Tekstur memicu tenggorokan gatal, membuatnya jadi susah tertelan. Jadi hindari memberikan gorengan kepada pasien. Sebagai gantinya, coba kirimkan makanan lain yang cenderung segar dan mudah dikunyah seperti buah-buahan.
2. Kurangi garam
[caption id="attachment_16010" align="aligncenter" width="640"]
Anosmia membuat pasien Covid-19 merasa kebingungan dengan respon indera perasa. Lidah bak mengalami anomali. Sebagian mengaku semua makanan terasa hambar, ada pula yang mengaku makanan menjadi rasa pahit yang berlebihan.
Untuk mengatasi hal ini, disarankan agar mengurangi konsumsi garam. Kamu bisa mengirimkan makanan yang sedikit pedas yang bisa mempengaruhi seseorang makan dengan banyak. Makanan yang pedas dapar mempercepat aktivasi saraf untuk memproduksi air liur.
3. Makanan berbentuk kasar
Makan makanan pedas bisa membantu mengurangi penderitaan saat mengalami anosmia. Tapi bagi sebagian orang yang punya penyakit lain dan berkaitan pada pencernaan, itu justru membuat timbul penyakit lain seperti diare.
Saat diare, pasien sebaiknya harus memilih makanan yang mudah dicerna dan tidak mengiritasi usus.
Daisy menyarankan agar penderita bisa menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi rempah-rempah seperti minuman wedang jahe atau beras kencur. Kencur juga berfungsi sebagai anti bakteri. Tujuannya supaya tidak ada infeksi sekunder dari bakteri dan jamur.
Sumber: Kompas