Benarkah Teknik Memanggang Lebih Sahat Dibanding Menggoreng?

Debelliners, kamu lebih suka memasak makanan dengan teknik menggoreng atau memanggang? Benarkah teknik memanggang lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng? Cek penjelasannya.
Sekarang ini, semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatannya. Menjaga kesehatan memang dapat dimulai dengan mengonsumsi makanan yang sehat.
Meskipun begitu, makanan yang sehat sangat bergantung dengan metode memasaknya. Terlebih jika keluarga memiliki riwayat penyakit diabetes dan tekanan darah, tentunya harus menghindari makanan yang digoreng.
Dilansir dari The Health Site.com, berikut alasan kenapa memanggang lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng:
Menggoreng makanan dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker
Suhu tinggi saat menggoreng dapat menyebabkan pati dalam makanan berubah menjadi karsinogen (zat penyebab kanker). Paparan tinggi dari zat tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker.
Namun jika dilakukan dengan memanggang, kamu hanya membutuhkan sedikit atau tanpa minyak tambahan. Sehingga tidak menyebabkan reaksi apapun pada makanan dan menjadikannya lebih sehat.
Menggoreng dapat merusak jantung, ginjal, dan paru-paru
Menggoreng makanan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan oksidasi minyak. Minyak yang teroksidasi dapat menyebabkan banyak kemungkinan masalah kesehatan termasuk kerusakan pada jantung, ginjal, dan paru-paru.
Mengonsumsi minyak yang teroksidasi juga dapat menyebabkan risiko tekanan darah tinggi dan aterosklerosis.
Berisiko obesitas, stroke, dan diabetes
Beberapa orang menggunakan minyak yang sudah terhidrogenasi parsial untuk membuat makanan tidak mudah basi akibat oksidasi. Hidrogenasi parsial lebih berbahaya karena mengandung ikatan trans, sehingga disebut lemak trans.
Jenis lemak tersebut lebih berbahaya dibandingkan lemak jenuh karena dapat meningkatkan kolesterol jahat atau LDL. Peningkatan kadar LDL erat kaitannya dengan berbagai penyakit, seperti stroke, gagal jantung, obesitas. Bahkan dapat menyebabkan diabetes.
Kalori
Menggoreng adalah metode dimana makanan direndam dengan minyak bersuhu tinggi. Sedangkan minyak merupakan lemak jenuh dan tinggi kalori.
Penambahan minyak dalam menggoreng dapat menambah jumlah kalori pada makanan. Sedangkan memanggang tidak menambah kalori dan lemak tambahan dalam makanan.
Sebagai contoh seperti yang dikutip dari The Health Site.com, dalam satu ekor ayam terdapat 145,2 kalori jika dimasak dengan metode digoreng. Sedangkan jika dipanggang, hanya menghasilkan 59,9 kal.
Namun, jika kamu masih tidak bisa meninggalkan metode menggoreng, kamu bisa mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang kecil. Selain itu, kamu juga bisa memadukan dengan makanan sehat seperti buah dan sayuran yang rendah kalori.
Benarkah Teknik Memanggang Lebih Sahat Dibanding Menggoreng?
Debelliners, kamu lebih suka memasak makanan dengan teknik menggoreng atau memanggang? Benarkah teknik memanggang lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng? Cek penjelasannya.
Sekarang ini, semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatannya. Menjaga kesehatan memang dapat dimulai dengan mengonsumsi makanan yang sehat.
Meskipun begitu, makanan yang sehat sangat bergantung dengan metode memasaknya. Terlebih jika keluarga memiliki riwayat penyakit diabetes dan tekanan darah, tentunya harus menghindari makanan yang digoreng.
Dilansir dari The Health Site.com, berikut alasan kenapa memanggang lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng:
Menggoreng makanan dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker
Suhu tinggi saat menggoreng dapat menyebabkan pati dalam makanan berubah menjadi karsinogen (zat penyebab kanker). Paparan tinggi dari zat tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker.
Namun jika dilakukan dengan memanggang, kamu hanya membutuhkan sedikit atau tanpa minyak tambahan. Sehingga tidak menyebabkan reaksi apapun pada makanan dan menjadikannya lebih sehat.
Menggoreng dapat merusak jantung, ginjal, dan paru-paru
Menggoreng makanan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan oksidasi minyak. Minyak yang teroksidasi dapat menyebabkan banyak kemungkinan masalah kesehatan termasuk kerusakan pada jantung, ginjal, dan paru-paru.
Mengonsumsi minyak yang teroksidasi juga dapat menyebabkan risiko tekanan darah tinggi dan aterosklerosis.
Berisiko obesitas, stroke, dan diabetes
Beberapa orang menggunakan minyak yang sudah terhidrogenasi parsial untuk membuat makanan tidak mudah basi akibat oksidasi. Hidrogenasi parsial lebih berbahaya karena mengandung ikatan trans, sehingga disebut lemak trans.
Jenis lemak tersebut lebih berbahaya dibandingkan lemak jenuh karena dapat meningkatkan kolesterol jahat atau LDL. Peningkatan kadar LDL erat kaitannya dengan berbagai penyakit, seperti stroke, gagal jantung, obesitas. Bahkan dapat menyebabkan diabetes.
Kalori
Menggoreng adalah metode dimana makanan direndam dengan minyak bersuhu tinggi. Sedangkan minyak merupakan lemak jenuh dan tinggi kalori.
Penambahan minyak dalam menggoreng dapat menambah jumlah kalori pada makanan. Sedangkan memanggang tidak menambah kalori dan lemak tambahan dalam makanan.
Sebagai contoh seperti yang dikutip dari The Health Site.com, dalam satu ekor ayam terdapat 145,2 kalori jika dimasak dengan metode digoreng. Sedangkan jika dipanggang, hanya menghasilkan 59,9 kal.
Namun, jika kamu masih tidak bisa meninggalkan metode menggoreng, kamu bisa mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang kecil. Selain itu, kamu juga bisa memadukan dengan makanan sehat seperti buah dan sayuran yang rendah kalori.