Badai Sitokin, Apakah Bisa Dicegah dengan Penerapan Hidup Sehat?

Debelliners, benar gak sih sindrom badai sitokin bisa diatasi dengan penerapan gaya hidup sehat?
Covid-19 masih menjadi ancaman bagi semua orang. Seperti kita ketahui, virus ini menginfeksi saluran pernapasan dan dapat mengakibatkan pneumonia pada sebagian besar kasus dengan sindrom gangguan pernapasan akut.
Beberapa waktu kebelakang istilah badai sitokin pada pasien Covid-19 menjadi perbincangan hangat. Bahkan seorang artis dan youtuber mengaku nyawanya terancam oleh virus dan badai ini.
Apa yang dimaksud badai sitokin?
[caption id="attachment_16719" align="alignnone" width="840"]
Badai sitokin merupakan sekelompok kondisi medis ketika sistem kekebalan memproduksi terlalu banyak sinyal inflamasi, dalam beberapa kasus menyebabkan kegagalan organ hingga kematian.
Dilansir Verywell Health, sindrom ini bukanlah suatu penyakit, tapi sebuah gejala medis yang serius yang dapat terjadi karena beberapa penyebab.
Sebenarnya, gejala ini nggak hanya terjadi pada pasien yang tertular Covid-19. Tapi bisa juga terjadi pada penderita autoimun seperti arthritis juvenile.
Apa saja gejalanya?
Badai sitokin memiliki gejala yang berbeda-beda. Umumnya pasien akan mengalami gejala ringan seperti flu, dan bisa parah. Berikut beberapa gejala yang mungkin akan muncul.
- Demam
- Mudah lelah
- Pembengkakan ekstremitas
- Mual hingga muntah
- Nyeri otot
- Ruam
- Batuk
- Sesak napas
- Kejang
- Mudah lesu dan respon buruk
Darah rendah hingga peningkatan pembuluh darah juga bisa menjadi gejala parah dari sindrom ini. Sehingga menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah sebaik biasanya.
Bagaimana cara mengatasinya?
Hingga kini memang belum ditemukan obat yang dapat menghentikan reaksi badai sitokin ini. Tapi kamu bisa kok mencegah peradangan yang merupakan efek dari badai ini. Dilansir dari beberapa sumber, berikut cara mengurangi peradangan efek sindrom badai ini:
Menerapkan gaya hidup sehat
Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menghindari rokok dan alkohol, serta istirahat yang cukup. Rokok dan alkohol berlebih dapat meningkatkan tertular berbagai macam penyakit.
[caption id="attachment_16720" align="aligncenter" width="840"]
Selain itu, kurang tidur, rokok dan alkohol dapat meningkatkan peradangan di tubuh. Sementara itu, mengonsumsi makanan bergizi juga dapat membantu mengurangi efek dari badai sitokin.
Mengatur pola makan
Kamu bisa mengonsumsi apel, bawang, ikan dan telur. Makanan tersebut dapat mengurangi komponen-komponen pemicu peradangan dalam tubuh.
[caption id="attachment_16721" align="aligncenter" width="640"]
Disarankan untuk menghindari sementara makananan olahan ya Debelliners. Hal ini dikarenakan makanan olahan dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Sumber:
Kontan, Kompas.com
Badai Sitokin, Apakah Bisa Dicegah dengan Penerapan Hidup Sehat?
Debelliners, benar gak sih sindrom badai sitokin bisa diatasi dengan penerapan gaya hidup sehat?
Covid-19 masih menjadi ancaman bagi semua orang. Seperti kita ketahui, virus ini menginfeksi saluran pernapasan dan dapat mengakibatkan pneumonia pada sebagian besar kasus dengan sindrom gangguan pernapasan akut.
Beberapa waktu kebelakang istilah badai sitokin pada pasien Covid-19 menjadi perbincangan hangat. Bahkan seorang artis dan youtuber mengaku nyawanya terancam oleh virus dan badai ini.
Apa yang dimaksud badai sitokin?
[caption id="attachment_16719" align="alignnone" width="840"]
Badai sitokin merupakan sekelompok kondisi medis ketika sistem kekebalan memproduksi terlalu banyak sinyal inflamasi, dalam beberapa kasus menyebabkan kegagalan organ hingga kematian.
Dilansir Verywell Health, sindrom ini bukanlah suatu penyakit, tapi sebuah gejala medis yang serius yang dapat terjadi karena beberapa penyebab.
Sebenarnya, gejala ini nggak hanya terjadi pada pasien yang tertular Covid-19. Tapi bisa juga terjadi pada penderita autoimun seperti arthritis juvenile.
Apa saja gejalanya?
Badai sitokin memiliki gejala yang berbeda-beda. Umumnya pasien akan mengalami gejala ringan seperti flu, dan bisa parah. Berikut beberapa gejala yang mungkin akan muncul.
- Demam
- Mudah lelah
- Pembengkakan ekstremitas
- Mual hingga muntah
- Nyeri otot
- Ruam
- Batuk
- Sesak napas
- Kejang
- Mudah lesu dan respon buruk
Darah rendah hingga peningkatan pembuluh darah juga bisa menjadi gejala parah dari sindrom ini. Sehingga menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah sebaik biasanya.
Bagaimana cara mengatasinya?
Hingga kini memang belum ditemukan obat yang dapat menghentikan reaksi badai sitokin ini. Tapi kamu bisa kok mencegah peradangan yang merupakan efek dari badai ini. Dilansir dari beberapa sumber, berikut cara mengurangi peradangan efek sindrom badai ini:
Menerapkan gaya hidup sehat
Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menghindari rokok dan alkohol, serta istirahat yang cukup. Rokok dan alkohol berlebih dapat meningkatkan tertular berbagai macam penyakit.
[caption id="attachment_16720" align="aligncenter" width="840"]
Selain itu, kurang tidur, rokok dan alkohol dapat meningkatkan peradangan di tubuh. Sementara itu, mengonsumsi makanan bergizi juga dapat membantu mengurangi efek dari badai sitokin.
Mengatur pola makan
Kamu bisa mengonsumsi apel, bawang, ikan dan telur. Makanan tersebut dapat mengurangi komponen-komponen pemicu peradangan dalam tubuh.
[caption id="attachment_16721" align="aligncenter" width="640"]
Disarankan untuk menghindari sementara makananan olahan ya Debelliners. Hal ini dikarenakan makanan olahan dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Sumber:
Kontan, Kompas.com