Wajib Tahu, Dampak Kekurangan Gizi Pada Anak Nggak Cuma Gampang Sakit Lho

Debelliners, apakah anak kamu sudah mendapatkan nutrisi yang cukup?
Membuat anak mengonsumsi semua jenis makanan tanpa harus memilih-milihnya memang bukan suatu hal yang mudah. Apalagi jika ia tengah mengalami kondisi tricky eating. Hal ini berdampak pada nutrisi yang diterima anak. Apakah cukup, kurang, atau berlebihan?
Faktanya masih banyak anak yang kekurangan bahkan kelebihan gizi atau yang disebut juga malnutrisi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat pola makan anak yang buruk. Akibatnya, tumbuh kembang anak akan terganggu dan rentan sakit.
Kekurangan gizi
Dalam kondisi ini, anak tidak mendapatkan gizi yang cukup, misalnya karbohidrat dan protein yang dapat membuat perkembangan anak terhambat. Atau si kecil menderita penyakit tertentu hingga tidak dapat menyerap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Penyakit tersebut, misalnya celiac yang memiliki masalah pada ususnya. Organ tubuh tersebut tidak dapat mencerna gluten dengan baik. Selain itu, penyakit cystic fibrosis yang mengganggu organ pankreas sehingga kesulitan menyerap nutrisi.
Seperti kamu ketahui, pankreas bertugas untuk memproduksi enzim yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Kelebihan gizi
Nggak cuma kekurangan, kelebihan gizi juga disebut dengan malnutrisi, lho. Meskipun anak kamu memiliki berat badan yang ideal, tapi belum tentu ia memiliki gizi yang cukup dan sehat.
Kelebihan gizi ini biasanya terjadi saat tubuh anak tidak mendapat asupan gizi yang seimbang. Misalnya, anak mengonsumi lebih banyak kalori dari jumlah yang seharusnya ia dapatkan. Namun, ia tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup.
Apa dampak malnutrisi pada anak?
Dampak malnutrisi pada anak terbagi menjadi dua, dampak jangka pendek dan panjang. Namun, secara garis besar, tumbuh kembang anak akan terganggu jika mengalami kondisi ini.
Jangka pendek
Menurunya daya tahan tubuh
Anak dalam kondisi malnutrisi rentan tertular penyakit dan meningkatkan infeksi. Biasanya, anak-anak cenderung kekurangan vitamin A, seng, zat besi. Penyakit yang sering ditimbulkan biasanya adalah rentan tertular flu.
Terganggunya tumbuh kembang anak
Usia 0-3 tahun merupakan waktu dimana anak membutuhkan asupan gizi seimbang untuk dapat mendukung tumbuh kembangnya. Namun, jika asupannya gizinya tidak seimbang, maka pertumbuhan dan perkembangannya pun akan terganggu, salah satunya adalah keterlambatan bicara.
Selain itu, anak juga memiliki risiko terinfeksi gastrointestinal yang dapat membuat kondisi anak memburuk karena akan lebih sulit lagi mendapatkan nutrisi yang cukup.
Jangka panjang
Stunting
Pertumbuhan anak akan semakin terganggu jika ia kekurangan vitamin dan mineral yang penting, seperti vitamin A, D, magnesium, seng, dan zat besi. Pertumbuhan tersebut akan mempengaruhi tulang anak yang berakibat ia mempunyai tubuh yang lebih pendek dari teman seusianya (stunting).
Terganggunya perkembangan otak
Kurangnya nutrisi pada anak akan mengakibatkan otak anak yang tidak dapat berkembang dengan optimal. Akibatnya, ia akan memiliki IQ yang rendah, ketidakmampuan belajar, hingga daya ingat yang lemah. Hal ini juga pastinya akan mempengaruhi prestasi di sekolah.
Debelliners, usahakan si kecil mendapatkan asupan makanan bergizi seimbang ya. Pastikan asupannya mencakup karbohidrat yang bisa kamu dapatkan dari nasi, roti, mie atau pasta. Berikut nutrisi yang harus kamu berikan pada anak selain karbohidrat:
- Protein: ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe.
- Lemak: ikan berlemak (tuna dan salmon), alpukat, kacang-kacangan
- Vitamin: buah-buahan
Selain itu, kamu juga perlu memastikan kandungan nutrisi tersebut tidak hilang saat dimasak. Agar anak dapat tumbuh dengan baik.
Wajib Tahu, Dampak Kekurangan Gizi Pada Anak Nggak Cuma Gampang Sakit Lho
Debelliners, apakah anak kamu sudah mendapatkan nutrisi yang cukup?
Membuat anak mengonsumsi semua jenis makanan tanpa harus memilih-milihnya memang bukan suatu hal yang mudah. Apalagi jika ia tengah mengalami kondisi tricky eating. Hal ini berdampak pada nutrisi yang diterima anak. Apakah cukup, kurang, atau berlebihan?
Faktanya masih banyak anak yang kekurangan bahkan kelebihan gizi atau yang disebut juga malnutrisi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat pola makan anak yang buruk. Akibatnya, tumbuh kembang anak akan terganggu dan rentan sakit.
Kekurangan gizi
Dalam kondisi ini, anak tidak mendapatkan gizi yang cukup, misalnya karbohidrat dan protein yang dapat membuat perkembangan anak terhambat. Atau si kecil menderita penyakit tertentu hingga tidak dapat menyerap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Penyakit tersebut, misalnya celiac yang memiliki masalah pada ususnya. Organ tubuh tersebut tidak dapat mencerna gluten dengan baik. Selain itu, penyakit cystic fibrosis yang mengganggu organ pankreas sehingga kesulitan menyerap nutrisi.
Seperti kamu ketahui, pankreas bertugas untuk memproduksi enzim yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Kelebihan gizi
Nggak cuma kekurangan, kelebihan gizi juga disebut dengan malnutrisi, lho. Meskipun anak kamu memiliki berat badan yang ideal, tapi belum tentu ia memiliki gizi yang cukup dan sehat.
Kelebihan gizi ini biasanya terjadi saat tubuh anak tidak mendapat asupan gizi yang seimbang. Misalnya, anak mengonsumi lebih banyak kalori dari jumlah yang seharusnya ia dapatkan. Namun, ia tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup.
Apa dampak malnutrisi pada anak?
Dampak malnutrisi pada anak terbagi menjadi dua, dampak jangka pendek dan panjang. Namun, secara garis besar, tumbuh kembang anak akan terganggu jika mengalami kondisi ini.
Jangka pendek
Menurunya daya tahan tubuh
Anak dalam kondisi malnutrisi rentan tertular penyakit dan meningkatkan infeksi. Biasanya, anak-anak cenderung kekurangan vitamin A, seng, zat besi. Penyakit yang sering ditimbulkan biasanya adalah rentan tertular flu.
Terganggunya tumbuh kembang anak
Usia 0-3 tahun merupakan waktu dimana anak membutuhkan asupan gizi seimbang untuk dapat mendukung tumbuh kembangnya. Namun, jika asupannya gizinya tidak seimbang, maka pertumbuhan dan perkembangannya pun akan terganggu, salah satunya adalah keterlambatan bicara.
Selain itu, anak juga memiliki risiko terinfeksi gastrointestinal yang dapat membuat kondisi anak memburuk karena akan lebih sulit lagi mendapatkan nutrisi yang cukup.
Jangka panjang
Stunting
Pertumbuhan anak akan semakin terganggu jika ia kekurangan vitamin dan mineral yang penting, seperti vitamin A, D, magnesium, seng, dan zat besi. Pertumbuhan tersebut akan mempengaruhi tulang anak yang berakibat ia mempunyai tubuh yang lebih pendek dari teman seusianya (stunting).
Terganggunya perkembangan otak
Kurangnya nutrisi pada anak akan mengakibatkan otak anak yang tidak dapat berkembang dengan optimal. Akibatnya, ia akan memiliki IQ yang rendah, ketidakmampuan belajar, hingga daya ingat yang lemah. Hal ini juga pastinya akan mempengaruhi prestasi di sekolah.
Debelliners, usahakan si kecil mendapatkan asupan makanan bergizi seimbang ya. Pastikan asupannya mencakup karbohidrat yang bisa kamu dapatkan dari nasi, roti, mie atau pasta. Berikut nutrisi yang harus kamu berikan pada anak selain karbohidrat:
- Protein: ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe.
- Lemak: ikan berlemak (tuna dan salmon), alpukat, kacang-kacangan
- Vitamin: buah-buahan
Selain itu, kamu juga perlu memastikan kandungan nutrisi tersebut tidak hilang saat dimasak. Agar anak dapat tumbuh dengan baik.